Pegaga/Antanan/Pegagan


Pegagan merupakan tanaman obat yang cukup terkenal di kalangan masyarakat luas. Bahkan ia mendapat pengakuan dari organisasi-organisasi kesehatan dunia sebagai herba yang berpotensi tinggi. Sejak ribuan tahun yang lalu Pegagan telah digunakan sebagai penawar di beberapa negara besar dunia seperti India, Pakistan, dan Eropa Timur.

Nama Latinnya Centella Asiatica. Termasuk famili Apialeae. Banyak sebutan yang diberikan masyarakat terhadap pegagan, seperti misalnya, Daun Kaki Kuda, Daun Aga, Pegagan, Pegago Ambun, Pegago (Sumatera), Pegagan, Antanan Gede, Gagan-gagan, Ganggagan, Pante Gowang, Calingan, Rambat, Pacul Gowang (Jawa/Sunda), Kos-kosan (Madura), Daun Tungke-tungke, Kisu-kisu (Sulawesi), dan lain-lain.

Di Amerika tanaman ini dikenal dengan nama “Gotu Kola”, masyarakat Cina menyebutnya Chow Sui, sementara di India disebut dengan Valeeri atau Gotu Kola.

Pegagan merupakan tumbuhan Kosmopolit atau memiliki daerah penyebaran yang sangat luas, terutama di daerah tropis dan sub tropis. Tanaman ini menyebar liar dan dapat tumbuh subur di atas tanah dengan ketinggian 1-1250 m dari permukaan laut. Tumbuhan ini berasal dari Asia tropis dan sering ditemui tumbuh melimpah di tempat-tempat terbuka, seperti tegalan, dan tempat yang agak terlindung. Pegagan menyukai lingkungan yang basah, seperti selokan, areal persawahan, tepi-tepi jalan, padang rumput, dan bahkan tepi-tepi tembok atau pagar.

Ciri fisik tanaman ini, tumbuh merayap menutupi tanah, tidak berbatang, tinggi tanaman antara 10 – 15 cm, memiliki daun satu helaian yang tersusun dalam roset akar dan terdiri dari 2 – 10 daun. Umumnya daun berwarna hijau, berbentuk seperti kipas, buah pinggang atau ginjal, permukaan dan punggungnya licin, bagian tepinya agak melengkung ke atas, bergerigi dan kadang-kadang berambut, tulangnya berpusat di pangkal dan tersebar ke ujung, berdiameter 2 – 7 cm.

Tangkai daun berbentuk seperti pelepah, agak panjang berukuran 5 – 15 cm. Sepanjang tangkai daun beralur dan di pangkalnya terdapat daun sisik yang sangat pendek, licin, tidak berbulu dan berpadu dengan pangkal tangkai daun.

Pegagan memiliki tangkai bunga yang sangat pendek, keluar dari ketia daun, tersusun dalam karangan seperti paying, berwarna putih atau merah muda, agak kemerah-merahan, berbentuk bundar, lonjong, cekung dan runcing ke ujung dengan ukuran sangat kecil. Kelopak bunga tidak bercuping, bertajuk bunga berbentuk bulat telur dan meruncing ke ujung.

Buah Pegagan berukuran kecil, panjang antara 2 – 2,5 mm, lebar ± 7 cm, berbentuk lonjong atau pipih, menggantung, baunya wangi, pahit rasanya, berdinding agak tebal, berkulit keras berbentuk dua, berusuk jelas, dan berwarna kuning.

Akar Pegagan berbentuk rimpang dengan banyak stolon (akar berbentuk rumpun), berkelompok dan lama-kelamaan meluas hingga menutupi tanah, merayap dan berbuku-buku. Akar ke luar dari buku-buku tersebut dan tumbuh menjurus ke bawah atau ke dalam tanah.

———
Pegagan Sebagai Obat

Bagian pegagan yang digunakan untuk obat adalah seluruh bagian tanaman, kecuali akar. Sebagai obat tradisional, penggunaan pegagan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Ada baiknya sebelum mengonsumsi obat dari pegagan, terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau ahlinya. Saat ini, penggunaan resep obat tradisional, mulai direkomendasikan oleh para dokter di rumah sakit – rumah sakit tertentu atau klinik – klinik herbal. Kebutuhan setiap pasien berbeda, tergantung dari kondisi penyakit dan kesehatannya. Dalam hal ini pegagan dikonsumsi tidak hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi juga untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima, baik anak – anak, remaja, maupun manusia usia lanjut (manula).

Pemakaian obat dari pegagan secara oral tidak dianjurkan bagi pasien yang menderita tekanan darah rendah, ibu – ibu yang sedang hamil, dan anak – anak di bawah dua tahun. Namun, para ahli obat tradisional dapat menggunakan beberapa simplisia lain untuk mengantisipasi agar tekan darah tetap normal, misalnya dengan menambahkan jahe untuk menormalkan tekanan darah.

Efek pemakaian secara oral relative lebih cepat. Dengan dosis yang tepat, pengobatan selama 2 – 3 hari, efek ini sudah terlihat. Dosis yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan berupa penurunan tekanan dara secara berlebihan. Karenanya, sebelum mengkonsumsi pegagan, dianjurkan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Sebagai obat luar, seperti perawatan kulit wajah dan seluruh tubuh, atau pengobatan terhadap luka, bisul dan memar, pegagan dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Sudah terdapat beberapa produk perusahaan farmasi berbahan bauk pegagan yang berfungsi untuk mengobati luka parut dan keloid. Produk – produk itu dipasarkan dengan berbagai merek.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Annals of Plastic surgery, dikemukakan bahwa luka akibat melahirkan (episiotomi) dan luka – luka lain dapat disembuhkan dengan pegagan. Dijelaskan bahwa pegagan mengandung zat yang dapat melancarkan sistem peredaran darah dan memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak akibat perlukaan. Fakta tersebut diperkuat lagi dengan adanya jurnal kedokteran di Prancis (1996) yang melaporkan bahwa perempuan yang habis melahirkan (pasca bersalin) yang diterapi dengan ekstrak pegagan dapat sembuh lebih cepat dibandingkan dengan yang hanya mendapat perawatan standar. Pasien yang mengalami pembengkakan kaki akibat penyempitan pembuluh darah juga dapat disembuhkan dengan pegagan. Pemakaian obat dari pegagan secara oral tidak dianjukan bagi pasien yang menderita tekanan darah rendah, ibu – ibu yang sedang hamil, dan anak – anak berusia di bawah 2 tahun.

-bersambung-

Referensi:
Majalah Kitab Perubatan Jawi /No.1/Vol I/Juni-Juli 2003

14 Balasan ke Pegaga/Antanan/Pegagan

  1. pegagan memang kaya manfaat dan khasiat, jika kita lebih mengenal tanaman obat ini, tentu kita akan lebih termotivasi utk mengkonsumsinya.Mkash sharingnya..

  2. Lasi Widarto berkata:

    sy belum ketemu gambarnya, upload donk, mksih

  3. bapaknya mayo berkata:

    saya sedang mengembanng biakan tanaman ini semoga berhasil,sy juga sedia kapsul dan teh celupnya

    • asep berkata:

      kta org itu jg tuk obat stroke ya.? kakak ipar sy sdh mnderita stroke kurang lbih 7blnan, sdh bobat ksna ksni.. klo blh sy mnta no hp yg bisa di hubngi.. terima ksih. (087786593609 – asep)

  4. Kalo saya pakai lalapan mentah untuk sarapan dengan tempe dan sambal tomat.

  5. banyak sekali terdapat di daerah saya

  6. Taufik berkata:

    Saya barusan baca artikel:

    Hati–Hati… Ada Bahan Kimia Obat dalam Jamu Kemasan

    Antanan kapsul katanya ada “BKO” nya, bener ndak ya?

    • Henari berkata:

      Itu merk-nya. Merk itu yg dilarang. Di situs itu tercantum merk2 jamu yg mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) dan dilarang BPOM

      • Henari berkata:

        Itu merk-nya. Merk itu yg diberi “public warning” atau peringatan agar masyarakat berhati2. Di situs itu tercantum merk2 jamu yg mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) dan diberi public warning oleh BPOM

  7. Ping balik: SI HIJAU LIAR SANG PENYEMBUH | Dielfi Blog

  8. egi sugiana berkata:

    Tapi di bogor termasuk kk perempuan saya mengkonsumsi nya saat sedang hamil.dan anak nya yng baru umur 1,5thn sakit paru2 di kasih rebusan daun pegagan sembuh dlm jangka 1mnggu

Tinggalkan Balasan ke Tito Wahyu Anggoro Batalkan balasan