Kesan Awal Di Jepang


1. Dari atas pesawat melihat bukit dan gunung di Jepang begitu hijau dan rapi. Dari dalam kereta juga terlihat bagaiman bukit dan gunung hijau dengan pohon yang tinggi.

2. Dari stasiun kereta JR (Japan Rail) di Kansai Airport di Osaka, transit di Stasiun Shin-Osaka, dan tiba di stasiun Komatsu. Alhamdulillah tidak nyasar karena tinggal ngikutin aja jadwal tiba dan keberangkatan di tiket yang ternyata tepat waktu.

3. Sampah dibedakan antara burnable, unbrunable, dan recycle. Dan harus beli pelastik 200 yen isi 10 pelastik untuk buang sampah. Plastiknya khusus.

4. Di supermarket gak dikasih kantong plastik, kalau mau kantong plastik harus bayar 5 yen per kantong.

5. Tisu toilet tidak dibuang di tempat sampah, tapi dibuang ke dalam air closet. katanya sih tisunya jenis yang sudah larut ke dalam air.

6. Kertas yang digunakan untuk ngeprint adalah kertas recycle yang agak buram warnanya, beda dengan yang di Indonesia dari bola dunia atau paperone yang berwarna putih sekali.

7. Tanggal 18 Oktober 2012  siang hari, saya menerima notice underivable item dari post yang ingin mengantarkan cash card dari JP Bank. Sorenya saya isi form redelivery di http://www.post.japanpost.jp. Saya pilih pilihan redelivery tanggal 18 Oktober 2012 antara 19:00 – 21:00. Dan saya tulis pesan, please at 21:00. Malam hari jam 21:00 tepat, bel kamar apartmen saya berbunyi, dan saya temui ibu-ibu dengan masker sambil tertawa menyerahkan surat tersebut ke saya dan minta saya tanda tangan. luar biasa tepat waktu sekali dan reliable.

8. Supir Shuttle Bus dan Cleaning Service kebanyakan yang saya temui adalah orang yang sudah lanjut usia.

9. Karena saya working sebagai researcher, walaupun saya ini masih Master Degree dan research juga dalam rangka untuk Apply PhD student, ternyata mendapatkan status visa Professor. Akhirnya di Visa tertulis status Professor dengan waktu kerja 1 tahun, dan ketika sampai Kansai Airport langsung dikasih residence card, dan di residence card tertulis sebagai Professor. Sehingga saya mendapatkan banyak kemudahan di bagian beacukai ketika dilihat saya sebagai Professor, tas tidak jadi diperiksa, sebelum saya tas bagasi dibuka dan diperiksa isinya. Dan ketika keluar ada seorang polisi yang tanya-tanya ketika melihat visa Professor langsung lewat. Kemudahan dari Allah alhamdulillah. Kalau keterima jadi PhD Student, maka saya harus downgrade visa jadi Student. Dan staf kampus kadang menyebut saya Dr. Aziz, padahal saya hanyalah Master Degree 🙂 Aneh tapi nyata.

10. Di sini Professor, Associate Professor, dan Assitant Professor, semuanya dipanggil dengan sebutan Professor atau Sensei 🙂

Pos ini dipublikasikan di Tidak terkategori. Tandai permalink.

3 Balasan ke Kesan Awal Di Jepang

  1. Heppyan Redy berkata:

    Mereka menghormati ilmu sampai segitunya, ya…

    • rezakahar berkata:

      Iya mereka sangat hormat sekali sama sensei karena punya ilmu. Kalau punya prestasi ilmu, sebelum bicara di depan orang Jepang, cerita dulu prestasi kita, maka akan lebih didengar

  2. Ping balik: Tulisan Tentang Ketika di Jepang Meliputi Kuliah S3, Kehidupan, dll | Menyambut Akhir Zaman

Tinggalkan komentar