10 bentuk verb bahasa Arab
http://arabic.desert-sky.net/g_vforms.html
Form 1 – فعل (fa3ala)
Form 2 – فعّل (fa33ala)
Form 3 – فاعل (faa3ala)
Form 4 – أفعل (af3ala)
Form 5 – تفعّل (tafa33ala)
Form 6 – تفاعل (tafaa3ala)
Form 7 – انفعل (infa3ala)
Form 8 – افتعل (ifta3ala)
Form 9 – افعلّ (if3alla)
Form 10 – استفعل (istaf3ala)
Database root bahasa arab
http://elvira.lllf.uam.es/jabalin/mostrarBdD.php?offset=484750&=
root bahasa arab dalam Al Quran
http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=rsl
huruf nafi atau negasi
http://www.everyday-arabic.com/2013/12/negation-in-arabic-language.html?m=1
gambar diambil dari everyday-arabic.com
http://www.learnarabiconline.com/types-of-maa.shtml
http://mylanguages.org/arabic_negation.php
افعل اَفْعَلَ
cause to do something
http://m.youtube.com/watch?v=4zENzQEUU_8
==============
Di bawah ini copy paste dari http://catatankba.blogspot.com/2012/05/makna-pola-kata-verba-bahasa-arab.html
Makna Pola Kata Kerja (Fi’il) Bahasa Arab
Dalam bahasa Arab, hal tersebut dapat dipelajari dengan memperhatikan pola morfosemantis kata. Kata kerja dalam bahasa Arab umumnya terdiri dari 3 huruf, namun pola-pola tertentu dapat menciptakan kata dengan jumlah huruf yang lebih dari tiga dan menyebabkan perubahan makna.
Pola I: فَعَلَ
- Pola pertama adalah pola kata yang paling produktif.
- Pola vokal pada kata ini (menurut frekuensinya dalam leksikon) adalah: a-a, a-i, a-u (contoh: جَلَسَ jalasa، كَسِلَ kalisa، جَمُلَ jamula).
- Pola vokal a-a biasanya menunjukkan tindakan, transitif dan intransitif, yang dilakukan subjek pelaku. Contoh: خَرَج ‘keluar’, ضَرَب ‘memukul’.
- Pola vokal a-i biasanya menunjukkan tindakan, transitif dan intransitif, yang dialami dimiliki pelaku. Contoh: وَجِع ‘nyeri’.
- Pola vokal a-u selalu intransitif dan menunjukkan kepemilikan atau perolehan kualitas (sifat). Contoh: حَسُن ‘(menjadi) baik’, كَبُر ‘(menjadi) besar’.
- Pola ini ditandai dengan penggandaan huruf tengah dari akar kata/kata dasar/pola pertama.
- Kata berpola II umumnya belum sempurna dan memerlukan imbuhan.
- Maknanya intensif, ekstensif, dan kausatif. Contoh: جَمَع ‘mengumpulkan’ -> جَمَّع ‘menimbun’, قَدَمَ ‘mendahului’ -> قَدَّمَ ‘mengemukakan’, عَلَمَ ‘tahu’ -> عَلَّمَ ‘mengajar’, كَبَرَ ‘besar’ -> كَبَّرَ ‘memuji kebesaran’.
- Pembentukan kata pola ini juga menghasilkan makna yang mirip dengan penggunaan sufiks -ise dalam bahasa Inggris. Contoh: عَقَّمَ ‘sterilisasi’, دَوَّلَ ‘internasionalisasi’.
- Pola ini dibentuk dengan penambahan vokal panjang pada konsonan pertama.
- Makna konotatif dan menyatakan suatu upaya untuk mencapai makna dari kata kerja dasarnya.
- Partisipan dalam tindakan pada kata kerja ini sering dinyatakan secara tidak langsung dalam pola ini.
- Contoh: قَتَلَ ‘membunuh’ -> قَاتَلَ ‘berupaya untuk membunuh; berjuang’.
- Pola ini dibentuk dengan menambahkan prefiks ‘alif berhamzah’ di awal kata.
- Mengandung makna kausatif juga faktitif (membutuhkan objek). Contoh: فَرَحَ ‘bahagia’ -> أَفْرَحَ ‘membahagiakan’, نَزَلَ ‘turun’ -> أَنْزَلَ ‘menurunkan’.
- Mengandung makna denominatif inkoatif. Contoh: وَرَقَ ‘daun’ -> أَوْرَقَ ‘berdaun’.
- Maknanya terkadang sama dengan makna kata dari pola II yang berbunyi فَعَّلَ.
- Pola ini dibentuk dengan menambahkan prefiks ‘ ت ‘ di awal kata pola II.
- Mengungkapkan hasil atau akibat dari suatu tindakan pada subjeknya; mengandung makna refleksif. Contoh (pola II) عَلَّمَ ‘mengajar’ -> تَعَلَّمَ ‘belajar’.
- Berkaitan dengan kemampuan. Contoh: كَسَّرَ ‘memecahkan’ -> تَكَسَّرَ ‘dapat dipecahkan’.
- Pola ini dibentuk dengan menambahkan prefiks ‘ ت ‘ di awal kata pola III.
- Menyatakan tindakan resiprokal (hubungan timbal balik) partisipannya. Contoh: وَافَقَ ‘menyetujui’ -> تَوَافَقَ ‘bersepakat’, حَاوَرَ ‘berbicara’ -> تَحَاوَرَ ‘berdiskusi/mengobrol’.
- Tindakan kontinuatif. Contoh: سَقَطَ ‘jatuh’ -> تَسَاقَطَ ‘berjatuhan’.
- Makna simulatif. Contoh: جَهَلَ ‘bodoh’ -> تَجَاهَلَ ‘berpura-pura bodoh’.
- Pola ini dibentuk dengan menambahkan prefiks ‘alif tak bersuara’ dan huruf ‘ ن ‘ di awal kata.
- Mengandung makna pasif. Contoh: قَلَبَ ‘jatuh’ -> انْقَلَبَ ‘terjatuh’, كَشَفَ ‘mengungkapkan’ -> انْكَشَفَ ‘terungkap’.
- Pola ini dibentuk dengan menambahkan prefiks ‘ ا ‘ di awal kata dan huruf ‘ ت ‘ di depan konsonan awal.
- Contoh umum: جَمَعَ ‘mengumpulkan’ -> اجْتَمَعَ ‘berkumpul’.
- Makna benefaktif. Contoh: كَسَبَ ‘memperoleh’ -> اكْتَسَبَ ‘memperoleh sesuatu untuk diri sendiri’.
- Pola ini dibentuk dengan menambahkan prefiks ‘ ا ‘ di awal kata dan penggandaan konsonan akhir.
- Pola ini jarang dijumpai; tidak produktif.
- Pola ini adalah pola kelas verba inkoatif. Biasanya menyatakan warna, kondisi, atau cacat anggota tubuh. Contoh: حمرَ ‘merah’ -> احْمَرَّ ‘memerah’, َ حَوَل ‘mengedipkan mata’ -> احوَلّ ‘kedip-kedip’.
- Pola ini dibentuk dengan menambahkan prefiks ‘ س’ , ‘ ا ‘, dan ‘ ت ‘ di awal kata.
- Memiliki makna refleksif-benefaktif yang berkaitan dengan makna kausatif pola empat. Contoh: أسْلَمَ ‘menyerahkan diri’ -> اسْتَسْلَمَ ‘berserah diri’.
- Estimatif dan eduktif (memohon, meminta). Contoh: خَفَفَ ‘ringan’ -> اسْتَخْفَفَ ‘meremehkan’, غَفَرَ ‘mengampuni’ -> استَغْفَرَ ‘meminta ampun’.
==========================================================