Road to be Hafizh … Jalan menuju Penghafal Al Quran


Walaupun sejak kecil sudah mulai menghafal surat-surat pendek. Keinginan untuk menghafal 30 juz Al Qur’an baru muncul kelas 3 SMA tahun 1998 – 1999. Dimulai dari surat At Takwir yang agak panjang untuk pertama kalinya. Akan tetapi juz 30 belum selesai dihafalkan selama SMU sehingga dilanjutkan ketika kuliah di ITB.

Selamat di ITB menyelesaikan juz 30 kemudian ikut Tahfidz di Majelis Ta’lim (Mata’) Masjid Salman ITB untuk juz 29, 28, dan 27 dengan guru Tahfidz Ustadz Jumhur Al Hafidz dan Ustadz Agus Subagio Al Hafidz. Terakhir selama masih mahasiswa ITB menghafalkan surat Al Anfal. Total di ITB tahun 1999 – 2004.

Ketika bekerja di Siemens dan Ericsson menghafalkan surat At Taubah yaitu tahun 2004 – 2010.

Tahun 2005 di Depok dekat UI, saya setor Al Anfal ke brother Waleed, Al Hafidz, asli Palestina yang tinggal di Jordan. Alhamdulillah, dia bilang, you are a lion, karena hafal surat Al Anfal. Masya Allah.

Kemudian saya mengundang Ustadz Yusuf Al Hafidz ke rumah untuk membimbing Tahfidz saya. Saya setor surat Al Anfal dan dia beri nilai 9 dari 10. Saya juga setor At Taubah yang masih belum begitu lancar ke Ustadz Yusuf Al Hafidz.

Dan ketika S3 di JAIST, menambah surat Al Kahfi pada tahun 2012 – 2016.

Hanya saja kesalahan yang terjadi adalah ketika menghafal yang baru, surat yang lama jarang di muroja’ah. Akibat hafalan sebanyak 6 juz ini sering bolong karena kurang muroja’ah.

Saat ini tahun 2018, Alhamdulillah sudah mulai konsisten untuk muroja’ah sepekan sekali sampai dua pekan sekali. Hal ini agar tidak lari hafalan lama. Teknik yang saya pakai adalah mengandalkan Surat Al Kahfi yang dibaca tiap hari Jumat. Sehingga ketika hari Jumat muroja’ah dimulai dari Al Kahfi, kemudian Al Anfal, At Taubah, Juz 27, hingga Juz 30, yang sudah lumayan kuat. Sampai Agustus 2018 ini juz 28 yang kuat tinggal As Shaff dan Al Jumu’ah. Sedangkan juz 29 Al Mulk dan Al Mursalat. Terakhir sedang menguatkan muroja’ah Al Insan. Setelah Al Insan ini kuat, tadinya mau muroja’ah Al Qiyamah, akan tetapi karena anak laki-laki saya Fatih, sedang menghafal Al Jin, saya ingin coba menemaninya. Kemudian ke Al Qolam karena istri sedang muroja’ah Al Qolam. Baru setelah itu ke Al Qiyamah, Al Mudasir, Al Muzzammil dan seterusnya.

Jika Juz 29 dan 28 ini sudah kuat kembali dan diulang sepekan sekali dengan konsisten, target berikutnya adalah Al Baqarah, Yasin, dan Maryam.

Aamiin semoga makin cepat menambah hafalan. Dengar kisah, kabarnya makin banyak hafalan maka makin cepat menghafal. Sebagai contoh yang sudah menghafal 29 juz maka ada yang perlu satu hari untuk menghafalkan juz terakhir yang menggenapkan 30 juz.

Ada teori juga kalau Hafalan mau kuat di dada maka perlu diulang sebanyak 1000 kali. Kalau dihitung jika sudah hafal 30 juz, jika diulang tiap pekan maka perlu hampir 20 tahun untuk mencapai pengulangan 1000 kali. Jika 5 hari sekali muroja’ah 30 juz, perlu waktu sekitar 14 tahun agar kuat masuk ke dalam dada. Tentu saja perlu dengan mengerti artinya, apalagi dengan tafsir yang sahih, dan diamalkan serta diajarkan.

Paling enak muroja’ah adalah setelah sholat lima waktu dan ketika tahajud atau sholat malam.

Yang penting juga adalah perbaiki tilawah Al Qur’an dengan tahsin. Di Salman kami ada Tahsin pimpinan Abu Rabbani. Saat itu saya dapat guru ustadz Asep. Ketika kerja, sempat ikut kelas Almarhum Ustadz Al Muzammil Al Hafiz. Ketika S3 sempat mengadakan tahsin dibimbing native Arabic dari Mesir untuk perbaikan bacaan. Alhamdulillah brother dari Mesir di JAIST Jepang, dan juga brother dari Syiria di Oulu, Finlandia, ketika saya jadi Imam shalat berjama’a di Masjid Oulu, sudah bilang kalau tilawah saya sudah mirip orang Arab. Dia lumayan kaget karena kita sehari-hari tidak berbahasa Arab.

Motivasi menghafal Al Qur’an 30 juz adalah agar menjadi keluarga Allah. Sehingga menambah peluang mendapatkan Rahmat Allah sebagai tiket masuk Surga. Selain itu ingin punya syafaat sebagai penghafal Al Quran untuk keluarga, dan memberikan mahkota kepada ortu. Seremnya, kalau salah niat, agar disebut hafidz atau qori, untuk bangga diri, bukan karena Ridha Allah, maka neraka tempat kembali. Na’udzubillahi min dzalik.

Bismillah semoga bisa segera hafiz 30 juz yang targetnya sudah mundur seharunya umur 25 sudah hafizh, tapi ini sudah umur 37 tahun masih bertarung menangkapi 6 juz yang pada lari karena tidak diikat dengan muroja’ah tiap pekan. Target Master dan Doktor di Telco umur 30 dan 35 sudah tercapai. Menjadi reference internasional di umur 40 tahun masih proses. Semoga bisa terlebih dahulu menjadi Hafizh Al Qur’an 30 juz dan kemudian merambah ke hafalan Hadits. Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.