Bab Syukur


Hadits Jabir secara marfu’: “Barangsiapa diperlakukan baik oleh orang lain maka hendaklah ia membalasnya. Jika tidak mendapatkan sesuatu untk membalasnya, maka hendaklah memujinya (berterima kasih kepadanya); karena barangsiapa yang memujinya berarti ia telah mensyukurinya, dan barangsiapa menutup-nutupinya berarti mengufurinya. Dan barangsiapa yang berlagak dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, maka dia seperti orang yang memakai dua pakaian kepalsuan.

Diriwayatkan oleh Abu Daud (4/256-257, no.28139), Tirmidzi (4/379, no.2034), ia berkata: Hasan Gharib, dan Ibnu Hibban

Riwayat secara marfu’: “Barangsiapa tidak mensyukuri yang tidak sedikit niscaya tidak akan mensyukuri yang banyak. Barangsiapa tidak bersyukur (berterimakasih) kepada manusia niscaya tidak bersyukur kepada Allah. Menceritakan nikmat Allah adalah syukur. Dan berjama’ah adalah rahmat, sedang bercerai-berai adalah adzab.

Abdullah bin Ahmad (4/278), dari Nu’man bin Basyir al-Hafizh al-Haitsami berkata, “Abu Abdur Rahman, perawinya dari asy-sya’bi tidak saya kenal sedangkan para perawi lainnya terpercaya.” Majma’ az-Zawa’id (8/185). Ad-Dalami meriwayatkannya dari Jabir dan Nu’man ra. Di dalam Musnad al-Firdaus (4/281) Ibnu Abu Dunya meriwayatkannya dari Nu’man. Kasyf al-Khafa’ (2/366)

Satu Balasan ke Bab Syukur

  1. artikelnya menarik, barangkali ada contoh contoh kultum khususnya untuk sujud syukur ketika kelulusan mohon dikirm ya syukron katsir

Tinggalkan komentar