Membiasakan Anak Laki-laki Sejak Kecil untuk Sholat Subuh Berjama’ah di Masjid


Berikan pengertian kepada anak tentang pentingnya shalat subuh berjama’ah, hingga sang anak bahkan meminta untuk dibangunkan ketika subuh walaupun dengan wajahnya diusap dengan air.

Resiko jika anak masih tiga tahun ke bawah adalah menangis atau mengganggu, sehingga pengurus Masjid kadang ada yang melarang untuk membawa anak kecil. Baiknya pindah Masjid yang ramah anak.

Makin besar anak makin mengerti untuk sholat yang tertib di masjid.

Ajak anak berimajinasi tentang shalat ke masjid terkait hadits shalat isya yang jika tahu pahalanya maka akan merangkak. Ajak anak untuk membayangkan bahwa dirinya hanya bisa merangkak ke masjid, dan kira-kira apa yang dia imajinasikan yang ada di dalam masjid sehingga bersedia merangkak ke masjid untuk mendapatkan hal tersebut, bisa dimulai dari mainan, uang, dan hingga hadiahnya adalah bersama orang tuanya.

Jelaskan ke anak bahwa shalat subuh ke masjid pahalanya bagaikan shalat semalam suntuk.

Jelaskan juga bahwa waktu sholat subuh itu habis ketika matahari terbit.

Jelaskan jika kita shalat subuh berjama’ah di masjid maka Allah memberikan perlindungan kepada kita seharian.

Biasakan anak subuh ke Masjid bahkan sejak di dalam kandungan.

Ceritakan kisah-kisah anak yang Sholeh, seperti Umar bin Abdul Aziz r.a. yang sejak kecil sudah takut sekali kepada Allah. Sahabat Nabi yang masih kecil seperti Anas bin Malik r.a. yang ikut sholat malam bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Kisah Ibnu Abbas r.a. yang masih kecil sudah menguasai ilmu Al Qur’an sehingga diapresiasi oleh Umar bin Khattab r.a. dengan tes makna surat An Nashr, Idzaa jaa a nashrullaahi wal fath dan seterusnya. Ceritakan juga kisah anak yang lihat bapaknya tahajud, dia juga ingin tahajud, ketika dilarang bapaknya karena masih kecil karena kasihan, anak itu bilang takut api neraka, dan biasanya orang bikin api unggun dimulai dari membakar ranting-ranting yang kecil terlebih dahulu.

Ajak anak ke masjid dengan cara yang paling menyenangkan bisa dengan mobil, motor, digendong, maupun dengan baby car.

Selalu jelaskan anak dari kecil agar tertib shalat di masjid, tidak ketawa, tidak ngobrol, jangan shalat dengan burung mematuk, tidak menoleh.

Ajari bacaan shalat dan artinya sejak kecil, ajari gerakan shalat yang sesuai dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam.

Ajari anak untuk menikmati sholat bagaikan istirahat bukan seperti burung mematuk, pelan-pelan bacanya, bayangkan sedang ngobrol dengan Allah.

Tanamkan ke anak bahwa shalat itu adalah yang paling utama, paling pertama prioritasnya. Tidak boleh ada sholat yang bolong.

Ajari anak waktu-waktu sholat, pahala, dan dosa jika meninggalkannya.

Berikan contoh teladan ke anak dari diri kita sendiri.

Doakan terus rabbij’alnii muqiimash shalaah, wa min dzurriyatii, rabbanaa wa taqqabbal du’aa. Ya Allah, jadikan saya dan anak keturunan sebagai orang yang mendirikan shalat, ya Rabb kami kabulkanlah doa kam.

Pengurus dan jama’ah masjid jangan garang sama anak. Ramah ke anak. Agar anak betah di masjid, bukan betah di mall. Agar masjid rame dengan anak-anak bukan rame di mall.

Jadikan anak semangat menghafal Al Qur’an sejak kecil dimulai dari kandungan.

Semoga generasi muda anak Sholeh makin banyak dan membawa keberkahan dari Allah.

Foto: Lanjut istirahat setelah sholat subuh di Masjid Al Wasi’i, Unila, Bandar Lampung.