Hari-hari Awal Kerja di Siemens Indonesia Setelah Lulus S1 dari Teknik Elektro ITB tahun 2004


Perusahaan pertama saya bekerja setelah lulus kuliah S1 di Teknik Elektro ITB adalah di PT. Siemens Indonesia dengan kantor di Siemens Business Park, dekat Patung Pancoran Jakarta. Akan tetapi, perusahaan saya di PT. Dian Graha Elektrika (DGE), dimana saya adalah pegawai kontrak selama satu tahun sebagai Microwave (MW) Service Engineer yang dipekerjakan di Siemens Indonesia. Microwave di sini bukanlah pemanas makanan, akan tetapi radio point to point untuk telekomunikasi penghubung antar tower.

Menjelang wisuda S1, saya mengirimkan sekitar 50 lamaran ke mana saja. Lamaran saya temukan di internet maupun koran. Khusus Siemens Indonesia, saya kirim 5 lamaran sekaligus untuk bidang Microwave (MW), Intelligent Network (IN), Core Network (CN), Radio, dan Medical. Ketika itu saya dipanggil wawancar untuk IN, dan kemudian ditempatkan di bidang MW.

Ketika saya mulai kerja, saya mendapatkan ID card dengan ada hologram wajah Bapak Siemens dari Jerman. ID card ini dipakai untuk presensi tiap hari dengan RFID. Akan tetapi, kami masih dapat menambah jam kerja di presensi jika ada lembur.

Ketika itu saya mendapatkan meja di lantai satu bersama para senior saya di bagian microwave radio point-to-point, Pak Halim, Pak Adi, Pak Jeffry, Pak Herbert, dan masih banyak lagi, dengan manager Pak Yusaf Waseem dari Pakistan.

Tampang karyawan baru.

Di sebelah saya ada karyawan orang Bule.

Saya mendapatkan sebuah komputer meja untuk baca-baca manual perangkat radio microwave point to point yang bernama SRAL XD, SRA 4, dll.

Setelah beberapa hari kerja, saya langsung di kirim ke kampung halaman di Lampung untuk melakukan on job training (OJT) dibawah bimbingan senior Pak Heri. Inilah pertama kalinya saya melakukan penerbangan. Sebenarnya saya pernah naik pesawat ke Aceh ketika saya masih kecil sekali dan hampir tidak ingat kecuali sepintas ingat rumah-rumah terlihat sangat kecil. Ketika itu saya menumpang Pesawat Merpati. Ketika saya pertama kali ke Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, saya merasakan Bandara tersebut sangat bagus sekali. Setelah saya ke luar negeri dan melihat Bandara-bandara di Luar Negeri, baru terasa bedanya.

Pesawat Merpati yang ditumpangi dari Cengekareng ke Lampung
Tiba di Bandar Radin Intan II Lampung.
Berjalan menuju ruang kedatangan Bandara Radin Intan II

Tiba di Bandar Lampung, sudah ada senior Pak Heri yang perlu saya ikut untuk OJT setting perangkat radio microwave point to point SRAL XD di tower-tower seluler milik salah satu operator BUMN di sekitar Bandar Lampung dan Lampung Selatan.

Kemudian setelah OJT, saya langsung diterjukan di proyek upgrade kapasitas sebanyak 1 STM perangkat backbone radio microwave point to point SDH milik salah satu operator selular di sepanjang lintas timur Sumatera dari setelah Palembang hingga Medan. Proyek di lapangan ini berlangsung selama beberapa bulan hingga akhir tahun 2004, dipotong liburan lebaran Idul Fitri.

Saya diberikan pasukan berupa teknisi satu orang Pak Arif dan satu supir serta satu mobil rental.

Salah satu jalur backbone ini adalah dari Batam menuju Pekan Baru, dengan tower-tower berada di beberapa pulau dan di pinggir dekat pantai timur pulau Sumatera.

Setelah lebaran selesai di Lampung, maka misi dilanjutkan, kami langsung terbang ke Pulau Batam. Jalur yang perlu diupgrade kali ini dari Tower di Pulau Batam menuju Pekan Baru. Tower di Pulau Batam ini salah satu gerbang data menuju dunia melalui Singapura.

Dari sebuah pulau, kami menaiki kapal boat motor kecil untuk tiga orang, seperti mau tenggelam di laut rasanya, karena pemandangan air laut yang luas dan sebagian tubuh di dalam boat berada di bawah permukaan air. Subhanallah.

Kami menginap di tiga pulau, yaitu Pulau Batam, Pulau Karimun, dan Selat Panjang di Pulau Tebing Tinggi. Kemudian naik kapal lagi ke Pekan Baru menyusuri sungai Siak.

Menyusuri Sungai Siak dari Selat Panjang ke Pekan Baru

Tiba di Pekan Baru sudah ada mobil rental dan supir baru yang menunggu untuk menemani dan mengantar kami sepanjang jalan lintas timur dari Pekan Baru ke Medan, menyelusuri tower demi tower yang berjarak sekitar 40 hingga 70 km antar tower tersebut.

Untuk site yang di dekat kota Pekan Baru, maka kami menginap di Hotel yang berlokasi di Kota Pekan Baru.

Bersambung …

Pos ini dipublikasikan di Tidak terkategori. Tandai permalink.

2 Balasan ke Hari-hari Awal Kerja di Siemens Indonesia Setelah Lulus S1 dari Teknik Elektro ITB tahun 2004

  1. septa berkata:

    apakah ini ada lanjutanya hehehe

    • rezakahar berkata:

      Wah terima kasih ya, ternyata ada yang menunggu kelanjutannya. Semoga sempat saya tuliskan lagi satu tahun kerja di Siemens Indonesia.

Tinggalkan komentar