Professor Padahal Bukan Professor


Salah satu nikmat yang Allah berikan kepada saya adalah saya berangkat ke Jepang dengan status Visa sebagai Professor, sehingga saya mendapatkan resident card Jepang dengan status sebagai Professor. Padahal saya hanya lulusan Master Teknik dan berangkat ke Jepang untuk research sebagai persiapan seleksi menjadi PhD student (mahasiswa S3) di JAIST.

Dilengkapi pada hari Kamis tanggal 13 Febuari 2013, saya mendapatkan email dari seorang tema leader karyawan R&D di sebuah perusahaan Jepang yang menulis email diawali dengan “Dear Prof. Reza”, masya Allah laa quwwata illaa billah. Padahal sudah dijelaskan kalau saya akan mulai jadi PhD student mulai April 2013.

Ingatan pun terbang menuju beberapa tahun yang lalu sekitar 2009, ketika itu line manager saya memberikan ilmu kepada saya jalan menuju CTO (Chief Technology Officer) di sebuah perusahaan multinasional vendor telekomunikasi asal Swedia. Saya bilang ke manager saya tersebut bahwa cita-cita saya bukan jadi CTO tapi jadi Professor. Kemudian manager saya mengatakan kalau mau jadi professor bukan di sini path-nya, tapi kuliah lagi.

Perlakuan yang didapat dengan Visa Professor ini adalah ketika di bandara Kansai pertama kali sampai 4 Oktober 2012, di depan saya ada orang Malaysia yang kerja di perusahaan harus membuka tas kopernya dan diperiksa isinya ketika mau keluar Airport. Sedangkan ketika giliran saya, petugasnya bilang apakah kamu sensei? saya bilang saya researcher, kemudian saya dipersilahkan lewat tanpa diperiksa isi tas saya. Begitu juga 11 Feb 2013 kemarin ketika tiba di Kansai Airport setelah pulang dari Malaga, Spain saya ditanya kerja apa dan ngapain di Turki. Saya bilang saya researcher dan dari internatiol meeting conference di Spain.  Terus saya dipersilahkan lewat tanpa dibuka lagi isi bagasi saya.

Banyak kisah menarik yang Allah berikan ke saya yang saya tidak pernah menyangkanya, semua telah ditulis oleh Allah di Lauh Mahfudz sebelum penciptaan langit dan bumi.

Pos ini dipublikasikan di Tidak terkategori. Tandai permalink.

3 Balasan ke Professor Padahal Bukan Professor

  1. Heppyan Redy berkata:

    He he…
    Profesor duluan krn aura nya kali, Za…

  2. Ping balik: Tulisan Tentang Ketika di Jepang Meliputi Kuliah S3, Kehidupan, dll | Menyambut Akhir Zaman

Tinggalkan komentar