Perjuangan untuk Mendapatkan Novelti Tinggi Agar Dapat Lulus PhD


Ketika awal hendak menjadi mahasiswa PhD, saya sudah dipersiapkan oleh sensei Assistant Professor dengan list mahasiswa di Jepang yang gagal sehingga pulang ke Indonesia. Oleh karena itu, saya mempersiapkan diri untuk di-kick atau gagal sewaktu-waktu. Belum lagi, di lab saya belum ada yang lulus PhD saat itu dan sudah ada mahasiswa PhD mundur dari Lab.

Selain itu, saya tetap saja jalankan masukan-masukan dari para sensei. Berawal dari diberikan slide-slide progres selama ini dari lab agar saya ketika join sudah tahu mulai dari mana. Kemudian diberikan sebuah paper conference teknik tentang TOA Factor Graph. Sulit sekali untuk mengerti. Kemudian diberikan versi lengkap Juran TOA Factor Graph tersebut, barulah saya bisa paham dan reproduksi.

Setelah reproduksi dan mendapatkan hasil, saya presentasikan di depan para sensei dan sponsor. Sponsor bilang, TOA tidak dapat diukur. Maka ganti parameter yaitu DOA. Diminta belajar MUSIC, ESPRIT, SAGE, dll. Sibuk mencari cara bagaimana agar fungsi tangent bisa linier. Akhirnya ketemu dengan first order Taylor Series. Sehingga DOA FG keluar hasilnya. Sensei senang, saya dan Assistant Professor di kirim untuk presentasi di Malaga, Spanyol. Kemudian terpilih menjadi salah satu dari 4 topik untuk news letter.

Sempat sensei bilang ada kesalahan fundamental. Saya sempat khawatir. Akan tetapi, saya cari berbagai referensi dari buku, dll, dan saya rangkum dalam slide ppt, kemudian saya kirimkan ke sensei, bahwa saya tidak melakukan kesalahan fundamental. Akhirnya ujian ini lewat. Tapi sensei bilang, novelty masih kecil, belum cukup untuk PhD.

Kemudian datang lagi cobaan dari sponsor, bahwa hasil pengukuran DOA jelek karena hanya 3 elemen antena saja yang dipakai. Akhirnya coba cari parameter lain, yaitu TDOA.

Berbagai skema TDOA FG dibuat, sampai ada komentar kok terlihat kompleks atau rumit. Ketika itu sudah memasuki tahun kedua PhD masih belum dapat lampu hijau dari sensei, jadi lumayan khawatir. Akhirnya dapat menysusun konfigurasi skema TDOA FG yang simple akan tetapi masih belum bisa convergence. Hingga suatu malam orang tua mendoakan, dan langsung dapat ide beberapa constraint sehingga teknik tersebut bisa convergence. Sensei senang, dan menganggap Novelty sudah cukup tinggi untuk lulus PhD. Sehingga saya diberikan lampu hijau mulai menulis untuk publikasi, dan bisa lulus PhD. Alhamdulillah, ketika itu bulan Mei 2014.

Usaha para pejuang PhD lain dapat dilihat di sini.

Pos ini dipublikasikan di Tidak terkategori. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Perjuangan untuk Mendapatkan Novelti Tinggi Agar Dapat Lulus PhD

  1. Ping balik: Tulisan Tentang Ketika di Jepang Meliputi Kuliah S3, Kehidupan, dll | Menyambut Akhir Zaman

Tinggalkan komentar